Video anak balita memainkan alat bantu seks menjadi viral di media sosial. Mirisnya, video tersebut diunggah di akun medsos oleh orang tuanya sendiri.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan hal tersebut. Wakil Ketua KPAI Maria Advianti mengatakan medsos seharusnya menjadi ruang kebebasan berekspresi bagi masyarakat dan menjadi jendela nilai- nilai sebuah keluarga.
"Medsos semestinya menjadi jendela bagi nilai- nilai sebuah keluarga, yang tercermin dalam postingan ayah, ibu atau anak. Medsos seolah- olah menjadi kanal freedom oh expression bagi masyarakat, selain tempat sharing informasi, berteman dan kegiatan internet lainnya," kata Advianti lewat pesan singkat.
Perempuan yang akrab disapa Vivi ini menambahkan, orang tua juga harus menjauhkan alat bantu seks dari jangkauan anak- anak. Sikap permisif orang tua kepada anak- anak dengan memberikan mainan yang tidak tepat dapat berimbas pada perkembangan psikologi anak tersebut.
"Sex toy bukan mainan anak- anak walaupun kelihatannya lucu. Ketika anak sudah terbiasa dengan permisifitas maka ketika besar nanti sangat mungkin ia pun akan menganggap free sex sebagai hal yang lumrah," ungkapnya.
Video yang di posting itu juga menunjukan orang tua tersebut belum dapat menggunakan medsos secara tepat dan bijak. Menurutnya, orang tua juga harus memberikan anak- anak mainan yang sesuai dengan masa tumbuh kembangnya.
"Ada kaitannya juga dengan akun yang kemarin. Berikan anak mainan yang sesuai dengan masa tumbuh kembangnya," ucap Vivi.
http://ceritadewasaseks20.blogspot.com/2017/07/cerita-porno-terangsang-melihat-tubuh.html
BalasHapushttp://ceritadewasaseks20.blogspot.com/2017/07/cerita-dewasa-janda-muda-membutuhkan.html
http://ceritadewasaseks20.blogspot.com/2017/07/cerita-dewasa-sensasi-nikmat-reuni-sex.html