Melihat seluruh kehidupan Anies Baswedan, ia tidak lebih dari sebuah lelucon yang ditempatkan di dunia perpolitikan di Indonesia. Sebagai calon gubernur penantang petahana, Anies awalnya tidak memiliki program kerja unggulan yang bisa menjadi sebuah tawaran yang menarik hati warga. Pada akhirnya, ketimbang membuat program kerja, ia hanya melakukan kritik terhadap apa yang sudah Ahok Djarot kerjakan.
Kritikan-kritikan tidak jelas dari Anies kepada program kerja Ahok Djarot sangatlah tidak masuk akal dan sebenarnya mudah sekali untuk menepisnya. Maka Anies akhirnya mencoba untuk membuat program kerja baru, yang sebenarnya sudah dikerjakan oleh Ahok Djarot, dengan penambahan-penambahan agar terlihat menarik.
Program rusun sewa yang digagas oleh Ahok, diubah oleh Anies menjadi program rumah nol besar. Bukan hanya program rumah, program lapangan kerja juga dicontek dan dimodifikasi menjadi OK OCE. Program transportasi TransJakarta juga dimodif menjadi program mikrolet.
Bahkan ketika melakukan stand up comedy yang ditayangkan di .netTV, Anies juga mencontek apa yang Pandji pernah lakukan. Bukan masalah nyontek atau tidak mencontek, melainkan ini masalah cara pandang/ worldview. Cara pandang Anies selama ini adalah cara pandang yang senantiasa meniru apa yang terjadi. Bukan hanya program kerja dan stand up comedy, Anies juga ternyata nyontek karangan bunga.
Merasa di-ngangkang-in oleh para pendukung Ahok Djarot, pendukung Anies Sandi juga membuat parade tandingan, yaitu parade sejuta bunga yang dilakukan pada hari Minggu nanti, 7 Mei 2017 mulai dari FX Sudirman sampai dengan bundaran HI. Berapa banyak orang yang akan hadir nanti?
Tidaklah berlebihan jika kita mengatakan bahwa hal ini merupakan ide yang dicontek oleh pendukung Anies kepada fenomena yang terjadi saat ini. Melihat bagaimana karangan bunga memenuhi Balai Kota dan jalanan sekitar, membuat para pendukung Anies ini kejang-kejang, panas dingin, step, dan lain-lain. Ahok yang berhasil memenangkan hati warga Jakarta, rasanya juga berhasil memantik sumbu pendek kaum pendukung Anies.
Mereka yang merasa tersaingi, tentu ingin mencoba untuk meniru aksi parade sejuta bunga tersebut. Prediksi saya, hadirin tidak akan banyak, mengapa? Karena para warga Jakarta yang memilih Anies, sebenarnya tidak menginginkan Anies memimpin, namun mereka terpaksa memilih karena berhasil termakan isu SARA.
Mereka yang memilih Anies, banyak yang tidak suka dengannya. Ini menjadi ironi terbesar di dalam hidup perpolitikan di Indonesia. Baru sekali ini, kaum intoleran di Jakarta menang dan menjadikan Jakarta sebagai kota yang tidak berpendirian dan tidak moderat sama sekali.
Acara yang digagas oleh para pendukung Anies Sandi ini sudah viral di media sosial. Namun mari kita bermain teka-teki sebelum acara tersebut dimulai. Siapakah yang akan hadir? Bunga apa yang akan dibawa? Warna dominan apa yang akan muncul pada parade bunga tersebut?
Menduga-duga dari acara tersebut, tentu orang-orang yang akan hadir tidak jauh dari para laskar bersorban, berjubah putih, celana cingkrang, dan terkadang mereka menggenggam batu di tangannya. Mereka adalah sekelompok “kekonyolan” yang ditaruh dan dibayar untuk menghadiri acara tersebut. Justru dengan aksi sejuta bunga untuk Anies Sandi, kita tentu akan melihat siapa yang sebenarnya mendukung Anies Sand.
Bunga yang akan dibawa mungkin saja mawar putih, seruni putih, aster putih, bakung putih, bahkan mungkin kamboja putih. Jangan sampai bunga bangkai yang dibawa, karena bunga bangkai adalah salah satu bunga yang mahal. Jikalau pun dibawa, ada kemungkinan bunga tersebut tidak disolatkan, karena mengejek Anies Sandi dengan bau bangkainya. Lagipula tidak pantas Anies Sandi mendapatkan itu.
Warna dominan yang ada jelas warna putih, karena mereka ada ikatan kedekatan dengan sesuatu yang berwarna putih. Lihat saja mobil Pajero B1FPI, warnanya putih. Pemilik mobil tersebut berpakaian putih, bersorban putih, memiliki gigi yang putih. Sayangnya, yang putih-putih itu merupakan tampak luar. Jika kita ingin menelajangi Rizieq lebih dalam, hatinya sangat hitam, penuh dengan kebencian. Mungkin ada sedikit kuning-kuning di bagian yang lain. Yang tidak mengerti, ya sudah!
Jadi kita tunggu saja aksi parade sejuta bunga Anies dan Sandi. Just wait and see, who will come to their parade.Saya prediksi, mereka bukanlah orang-orang Jakarta yang berdomisili di Jakarta, kerja di Jakarta, dan hidup mengadu nasib di Jakarta. Mereka adalah perantau yang meramaikan situasi parade sejuta bunga tersebut. Bukan parade bunga sejuta, karena bunga sejuta hanya milik Sandiaga Uno.
Posting Komentar