Barcelona menjalani misi mustahil saat menjamu Paris-Saint Germain (PSG) pada leg kedua 16 besar Liga Champions di Camp Nou, Kamis (9/3/2017) dinihari WIB. Mereka harus menjadi tim pertama yang sukses mengejar ketertinggalan empat gol.
"Saya sangat yakin kami mampu melakukannya. Kami akan mempertaruhkan segalanya," kata pelatih Barcelona Luis Enrique, dikutip Sport.
Enrique dan pasukannya boleh mengumbar percaya diri. Apalagi Barcelona sudah beberapa kali melakukan comeback pada pentas Eropa.
Namun, capaian terbaik mereka cuma mengatasi defisit tiga
gol. Klub Catalunya tersebut melakukannya dua kali, saat menghadapi
Ipswich Town pada Piala UEFA 1977-1978 dan Gothenburg di Piala Champions
1985-1986.
"Akan banyak yang meremehkan. Tapi, jika langsung tancap gas sejak menit pertama, siapa yang tahu apa yang bakal terjadi? Barcelona pasti terus mencoba hingga peluit terakhir," tandas Enrique.
Tugas Pertama
Tantangan
pertama Barcelona pada laga nanti adalah mencetak gol. Minimal mereka
harus empat kali merobek gawang PSG, itupun hanya untuk membawa
pertandingan ke perpanjangan waktu. Dengan Lionel Messi, Luis Suarez,
dan Neymar, mereka punya amunisi lebih dari cukup untuk mewujudkan misi.
Pada musim ini, El Azulgrana sudah menciptakan setidaknya
empat gol dalam 15 pertandingan. Hebatnya, mereka melakukannya dua kali
pada bulan ini. Itu terjadi ketika Messi dan kawan-kawan mencukup
Sporting Gijon 6-1, Rabu (1/3/2017), dan Celta Vigo 5-0, Sabtu
(4/3/2017).
Masalahnya, tanpa bermaksud meremehkan Gijon dan Celta,
Barcelona bakal menghadapi pertahanan yang lebih solid. Mereka harus
berjuang lebih keras.
Apalagi PSG sudah membukukan 22 clean sheet pada
seluruh kompetisi musim ini. Dengan kemasukan 19 gol, pasukan Unai Emery
juga memiliki rekor lini belakang terbaik di Liga Prancis.
Tugas Kedua
Kalaupun
sukses menaklukkan kiper PSG empat kali, Barcelona menghadapi tantangan
lain yang tidak kalah sulit. Mereka tidak boleh kebobolan. Jika
kemasukan, tugas mencetak gol akan semakin bertambah karena peraturan
gol tandang.
Repotnya, buruknya lini belakang Barcelona sudah menjadi rahasia umum. Kadang kala mereka kemasukan melawan tim-tim medioker.
Rapor 2016-2017 menunjukkan El Azulgrana kebobolan pada duel melawan Real Betis, Leganes, Deportivo Alaves, hingga Hercules.
Posting Komentar