Penjaga gawang muda Juventus, Emilio Audero Mulyadi.
Gianluigi
Buffon, kiper dan kapten timnas Italia, mengungkapkan ekspresi
kelegaannya. Tenang, mungkin kata lain yang bisa menggambarkan perasaan
dia terkait suksesornya nanti di Gli Azzurri, julukan Italia.
Ya, pemain yang baru saja menjalani laga ke-1.000 sepanjang kariernya
itu telah berbicara soal sosok penerusnya di bawah mistar jika gantung
sepatu suatu saat nanti.
Namun, dalam komentar Buffon itu, ada hal menarik, yakni tersebutnya nama pemain yang memiliki darah Indonesia.
Dia adalah Emilio Audero Mulyadi, pengawal mistar gawang berusia 20 tahun yang kini bermain di tim Juventus Primavera.
"Saya senang Italia tidak akan mengalami masalah setelah saya
pensiun. Bersama Donnarumma dan Meret, plus Mattia Perin dan Emilio
Audero, saya tidak akan menyesal ketika gantung sepatu," ujar
Buffon
Emilio Audero Mulyadi lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada tanggal 18 Januari 1997.
Darah Indonesia dari pemain yang akrab disapa Emil itu berasal
dari sang bapak, yakni Edy Mulyadi, pria kelahiran NTB, sedangkan ibunya berasal dari negara Italia.
Perjalanan karier Emil berawal saat keluarganya pindah ke kampung halaman sang ibu, di Italia, pada tahun 2007.
Emilio Audero Mulyadi, kiper Juventus asal Indonesia.
Saat itu, Emil mendapat kesempatan untuk ikut seleksi pemain Juventus Allievi (sejenis U-17 Juventus). Beruntung, Emil terpilih dan bakatnya sukses menarik perhatian para staf pelatih Juventus.
Hingga akhirnya, pria yang kini berusia 20 tahun itu kini membela Juventus Primavera.
Dalam suatu kesempatan, dia pernah mengungkapkan bahwa awalnya dia adalah seorang pemain yang menempati posisi penyerang sayap.
Namun, dia menyatakan, Buffon adalah sosok pertama yang membuatnya tertarik untuk menempati posisi kiper.
"Ya, awalnya saya pemain sayap. Saya menjadi kiper murni secara
kebetulan, seperti yang sering terjadi ketika tim membutuhkan Anda,"
ujar Emil
"Saya benar-benar menyukai posisi kiper dan sejak itu telah
'terjebak'. Buffon adalah orang pertama yang saya lihat. Saya
menyaksikannya selama Piala Dunia 2006. Itu semakin mendorong untuk
lebih mendalami posisi kiper," ucapnya.
Posting Komentar