Yerusalem - Perdana Mentri Israel Benjamin Netayahu tengah mempertimbangkan untuk memindahkan metal detector yang dipasang di pintu masuk Kota Tua, kawasan Bukit Suci, Yerusalem.
Dilansir AFP, Kamis (20/7/2017), pemindahan metal detector tersebut dipertimbangankan Netayuhu. Apakah akan dilakukan sebelum pelaksanaan shalat jumaat yang biasanya diikuti 30 ribu Jamaah. Sebagai bentuk protes terhadap pemasangan metal detector sejumlah umat muslim shalat dijalanan dari dari pada harus melewati metal detector tersebut.
Seusai Shalat, warga muslim meneriakkan,"Kami siap mengorbankan diri untuk Al-Aqsa dengan jiwa dan darah,"Diketahui sebelumnya, kompleks Masjid Al-Aqsa sempat ditutup usai penembakan polisi Israel oleh tiga orang bersenjata di Kota Tua, Yerusalem. Perdana Menteri Israel Benjamin Netayahu memutuskan kembali membuka kompleks masjid tersebut.
Kompleks tersebut juga dikenal sebagai Bukit Bait Suci oleh Orang Yahudi. Keputusan membuka kawasan Bait Suci itu diambil Netayuhu saat kunjungan resmi ke Prancis. Sebanyak lima dari delapan gerbang untuk jamaah muslim dipasangi metal detector.
"Telah diputuskan untuk membuka kembali Temple Mount secara bertahap besok (Minggu,-red) untuk umat beriman, pengunjung,dab turis,"kata pihak kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataan, Sabtu (15/7).
Kawasan Masjid Al-Aqsal yang berada di Kota Tua,Yerusalem, sempat ditutup karena menjadi tempat pelarian tiga orang bersenjata penembak polisi Israel pada hari jum'at (14/7) lalu.
Para pelaku penembakan polisi itu melarikan diri ke kompleks Haram Al-Sharif. Disitus tesuci ketiga umat Islam tersebut, para penyerang ini ditembak mati polisi.
Posting Komentar