Kebanyakan orang menganggap anak rantau itu identik dengan pribadi yang berkarakter kuat.
Tak heran orang sering berdecak kagum saat tahu kamu salah satu dari orang orang yang tinggal jauh dari keluarga dan kampung halaman. Apalagi beberapa orang ada yang berpikiran hidup jauh dari keluarga memberi kebebasan sepenuhnya. Kamu tak terikat dengan peraturan yang ada di rumah, buat mu bisa melakukan apapun yang dirimu mau.
Tapi sayangnya, tak banyak yang tahu kalau di balik perantauan yang katanya keren dan asyik ini ada banyak duka alias cobaan yang harus di hadapi serta di jalani. Cobaan yang kadang membuat kami si Perantau iri dengan orang yang bisa tinggal di kota bersama keluarga . Kadang juga ada rasa rasa ingin mengakhiri masa perantauan dan kembali ke orang tua.
Lalu cobaan cobaan yang seperti apa sih ? Selamat senyum senyum sendiri untuk kalian anak rantau sejati ^^
1. Uang yang pas pasan, membuatmu belajar mengatur pengeluaran sampai cari uang tambahan
saat tinggal bersama orang tua, kamu tak perlu khawatir soal materi. Tapi tinggal di perantauan, uang yang pas pasan justru jadi cobaan sering muncul setiap waktunya.Biasa nya ini terjadi di pertengahan sampai akhir bulan. Secara di waktu waktu itu uang bulanan sudah mulai meipis akibat gaya hidup awal bulan yang mirip dengan orang kaya baru. membeli apapun atau jalan jalan ke manapun tanpa berpikir panjang.
2. Sakit tanpa ada yang merawat, saat seperti ini kamu selalu meyakinkan dirimu untuk tetap kuat
Tinggal di perantauan membuat kamu paham makna sendiri saat di sekitarmu sebenarnya ada orang lain. Dan itu benar benar terasa saat kondisi tubuhmu mendadak drop. Kalau biasanya dirumah ada ibu yang merawat dan menjaga. Sementara di perantauan, kamu harus menjaga dirimu sendiri , sampai berobat pun kadang pergi sendiri saat temanmu sedang sibuk sengan urusan masing masing.3. Saat lingkungan mendadak kurang nyaman, seolah mengingatkan kamu untuk berhati-hati dalam pergaulan
Keluarga tetap menjadi tempat paling nyaman dan aman sampai kapanpun. Tapi sayangnya ketika kamu merantau, tidak ada lagi kehadiran keluarga dalam kehidupan sehari hari. Di perantauan yang ada hanya teman dan selebihnya orang orang yang sekedar kamu kenal saja. Teman pun terkadang tak semuanya bisa di andalkan dan di percaya. seperti saat ada kesalahpahaman antara kamu dengan salah satu di antara temanmu, atau saat ada kejadian buruk yang menimpa orang di sekitar mu.
Membuatmu khawatir, takut dan binggung pastinya. Tapi semua cobaan yang hadir di lingkungan sosialmu ini juga yang akhirnya buatmu ingat pesan dari orang tua. Kamu harus menjaga ucapan, sikap, serta perilaku dalam sebuah pergaulan , Mau dengan siapapun , sekalpun dengan teman dekat atau sahabat sendiri. Sebab di perantauan ini tak ada ayah , ibu , atau kakak yang menjaga mu.
4. Rasa lelah karena mengerjakan apa-apa sendiri, seperti inilah cara menempa dirimu jadi mandiri
Merantau jauh dari rumah membuatmu melakukan apapun seorang diri. Kamu harus berbelanja kebutuhan pribadi selama sebulan sendiri. kamu harus membersihkan kamarmu sendiri tanpa di ingatkan lagi oleh sosok ibu seperti dulu saat di rumah.
Ada kala nya kamu telah melakukan semua hal sendiri. Tapi setidaknya, melakukan apa apa sendiri buatmu punya banyak pengalaman, serta tahu banyak hal baru. secara di perantauan ini kamu pun terbiasa mencari apa apa sendiri pula.
5. Kabar kurang baik yang datang dari keluarga, di perantauan kamu cuma bisa menenangkan diri dan berdoa
Tiba tiba ponselmu berdering, dan suara di sebrang sana dengan panik mengabarkan bahwa ibumu jatuh sakit. Rasanya jantungmu berhenti berdetak. Rasanya juga ingin bisa segera ada di rumah melihat sosok yang selama ini berjuang keras untuk keluarga.
Tapi apa daya, kamu di kota yang mendadak asing ini punya pekerjaan yang tidak mudah ditinggal begitu saja. Sementara kamu hanya bisa menangis sambil memenangkan diri sendiri perlahan lahan sambil berdoa. Setiap waktu menghubungi keluarga untuk menyanyakan kondisi. Tak lupa juga berdoa , semoga keadaannya kembali membaik.
6. Bangun kesiangan yang akhirnya buatmu telat kuliah atau kerja, tapi dari sini kamu belajar lebih sigap
Cobaan yang paling berat itu biasanya datang dari dirimu sendiri, seperti persoalan bangun pagi. Di rumah kamu tidak pernah khawatir bangun kesiangan, karena ada ibu yang siap membangunkanmu. Sementara di perantauanmu, cuma ada alarm HP , yang sayangnya sering tak ampuh membawamu keluar dari alam mimpi. Karena itu, kamu dituntut untuk sigap alias mengandalkan alarm dari dirimu sendiri. Kamu tahu kapan harus bangun sekalipun alarm di HP belum berdering.
Posting Komentar