Buat orang yang suka bepergian ke luar negeri, pasti paham apa artinya sebuah passport. Passport ibarat nyawa kita ketika kita ada d iluar negeri. Pada kasus human trafficking, si mafia menahan passport korban yang mereka jual di luar negeri. Bahkan di Arab Saudia, para Tenaga Kerja Indonesia atau TKI yang bekerja, passportnya ditahan oleh majikan untuk jaminan mereka tidak akan melarikan diri.
Saya masih ingat dulu waktu Arcandra Tahar dan Gloria si Pengibar Bendera yang di kasuskan oleh kaum Bumi Datar karena passport dia ternyata bukan passport Indonesia, bisa dibilang pengetahuan saya tentang passport dan kewarganegaraan hampir hatam karena debat dengan para kampret. Waktu itu Onta masih belum muncul di Indonesia.
Dari beberapa debat, saya baru tahu kalau secara Hukum Internasional, tidak seorang manusiapun dimuka bumi ini tidak boleh tidak memiliki passport atau kewarganegaraan. Semua manusia dari sejak lahir sampai mereka mati, wajib memiliki kewarganegaraan.
Ketika kita ada di negara lain dan passport kita hilang, kita pasti panik karena takut tidak bisa pulang dan dikejar-kejar oleh pihak imigrasi setempat. Seperti nasib orang-orang Indonesia illegal di Eropa, tiap hari kerjanya kucing-kucingan. Tapi kepanikan itu tidak perlu terjadi kalau kita tahu apa yang harus dilakukan ketika passport kita hilang.
Pertama kita pergi ke kantor polisi lalu ke KBRI. Kalau kita pemegang resident permit, KBRI akan memberikan kita passport pengganti. Tapi kalau kita sedang jalan-jalan alias turis, KBRI akan memberikan passport jalan yang hanya bisa dipakai untuk pulang dan kita mengurusnya di daerah tempat kita tinggal.
Sekarang kasus Rizieq Shihab yang passportnya “akan” dibekukan oleh Negara karena dia menentang Negara. Kebayang tidak status dia kemudian apa? 1001 Pengacara tidak akan bisa membantu dia kalau Negara benar-benar membekukan Passport dia.
Mana dia ada di Mekkah lagi. Asal kalian tahu saja, KBRI atau konsulat di Mekkah, Jeddah, Riyadh dan daerah lain di Arab Saudi, mereka tidak seramah KBRI di Eropa. Kenapa? Karena mereka sibuk mengurusi WNI yang akan dipancung besok dan mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan hidup dan mati seseorang.
Seorang teman yang pernah ditugaskan menjadi diplomat di Jeddah bilang, “Wah urusan passport hilang mah udah ga dilirik. Tenaga kita disana terbatas, sementara orang-orang yang terancam hukuman mati atau potong tangan banyak yang harus kita bela”.
Kalian ingat kasus ratusan Jemaah haji yang terbengkalai di Jeddah karena agen perjalanannya jahat? Para haji yanag harusnya pulang, terpaksa harus nunggu sampai 20 hari karena lamanya pengurusan.
Asli, saya gedek waktu baca berita soal agen perjalanan haji yang jahat menipu ratusan jemahaan di Jeddah. Kebayang menderitanya para orang-orang yang sudah lanjut usia harus luntang lantung belasan sampai puluhan hari di Negara orang karena passportnya tidak berlaku alias bodong. Bener-bener kurang ajar.
Sekarang Rizieq yang sok iye dari Jeddah pergi ke Malaysia lalu balik lagi ke Jeddah. Memangnya dia jalan-jalan begitu pake dokumen apa? Ya pake passport! Memang Rizieq itu siapa bisa sebegitu sombongnya terhadap Negara?
Kabur dari kasus yang dihadapi ke luar negeri justru membuat Negara menjadi berada diatas angin. Karena secara tidak langsung leher dia dipegang oleh Negara. Apalagi Rizieq termasuk “Out of law man”. Koruptor aja yang punya duit banyak, ketika diancam akan dicabut kewarganegaraannya, mereka kejang-kejang kecuali mereka yang punya dua kewarganegaraan secara illegal.
Passport itu sama dengan kewarganegaraan kita. Kalau passport dicabut artinya kewarganegaraan kita kitapun dicabut, passport kita dibekukan, artinya beku pula kewarganegaraan kita. Untuk kasus Rizieq Shihab, mengobtain kewarganegaraan Negara lain seperti Arab Saudi, adalah sesuatu yang hampir tidak mungkin terjadi. Kecuali dia ada di Somalia!
Jadi ingat teman saya yang nekad “jalan-jalan” ke Somalia, dia berkunjung selama 4 hari, pulang-pulang dia menjadi Warga Negara Somalia, “I just bought a bunch of KAT and a hundred dollar of money for the guy” dan passportnya beneran ditandatangani oleh pihak yang berwenang! Asli! Bisa digunakan!
Rizieq bisa tuh pergi ke Somalia cuma buat dapat kewarganegaraan kalau-kalau status pembekuan ditingkatkan menjadi status “dicabut”.
Yang saya ingin tahu, siapa orang yang sudah menyarankan Rizieq untuk kabur ke luar negeri dengan dalih umroh tapi seluruh anggota keluarga dibawa serta? Si Macan Asia kah? Karena dulu saya sempat membaca dalih dia umroh karena mendapat hadiah dari Prabowo atas kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Kalau iya dia orangnya, saya paham kenapa. Dulu kan dia juga sempat kabur ke Jordania. Dia pikir, Rizieq bisa melakukan hal yang sama. Cuma dia lupa, mertua rizieq bukan siapa-siapa karena istri Rizieq hanya wanita biasa.
Kalau saya jadi pemerintah, daripada susah-susah menyidangkan 9 kasus dia, mening saya cabut saja passportnya, selesai perkara.
Posting Komentar