Baby Bin, 'Loket' Harapan untuk Menerima Bayi Malang yang Dibuang
Ladies, miris pastinya hati dan
perasaan kita bila melihat ada bayi yang dibuang oleh ibunya sendiri.
Tak sampai hati rasanya membayangkan bagaimana si kecil bisa bertahan
hidup tanpa asuhan apalagi belaian orang tua. Bagaimana pun anak yang
lahir di dunia memiliki haknya untuk tetap hidup.
Di Afrika Selatan, ada sebuah yayasan bernama Door of Hope. Seperti namanya, yayasan ini dibuat untuk memberikan pintu harapan (door of hope).
Di sebuah rumah tua yang berlokasi di pinggiran kota Berea, dekat
dengan kota Johannesburg, ada semacam loket tak biasa yang dibuat salah
satu dindingnya. Seperti yang dilansir oleh mb.ntd.tv,loket itu disebut baby bin. Apa fungsi dari baby bin tersebut?
Richard Allen, CEO Door of Hope menjelaskan baby bin ini dibuat menghadap ke jalan dengan penutup yang bisa dibuka dari luar. Jika ada ibu yang ingin memberikan bayinya ke Door of Hope, ia bisa langsung menaruhnya di loket tersebut. Nantinya, akan ada bel yang berbunyi dan petugas langsung menuju baby bin tersebut. Bayi yang berada di dalam baby bin akan langsung dibawa masuk. Sementara itu, pihak Door of Hope sendiri tak akan mencari tahu identitas sang ibu karena mereka memang ingin menghargai keputusan sang ibu tersebut.
"Ada
sensor di kameranya sehingga bila ada bayi di dalamnya maka sensor akan
berbunyi, itu jadi alarm untuk seisi rumah. Jadi kami punya monitor
kameranya sehingga kami akan tahu kalau ada bayi di dalam loket
tersebut," papar Francinah Phago, manajer rumah di Berea tersebut. Bisa
dibilang baby bin ini merupakan "loket harapan" untuk bayi-bayi malang
agar bisa mendapat hidup yang lebih baik ke depannya.
Baby bin
itu dibuat 17 tahun lalu oleh Cheryl Alle, seorang pendeta baptis
Afrika Selatan. Niatnya adalah ia ingin memberi alternatif untuk para
ibu yang tak menginginkan bayinya tanpa harus membuangnya di tempat yang
berbahaya seperti di tempat sampah atau saluran pembuangan. Sejak saatu
itu, Door of Hopesudah menerima sedikitnya 1.500 bayi malang yang tak diinginkan oleh orang tuanya.
Sebagian
dari bayi tersebut diadopsi, kebanyakan oleh keluarga asing. Sementara
sisanya akan diasuh dengan bantuan dari sistem kesejahteraan umum Afrika
Selatan.
Yayasan Door of Hope
juga sering menerima bayi malang yang ditelantarkan dari pihak
kepolisian. Terkadang mereka juga menerima bayi dari rumah sakit.
Kasusnya biasanya ada ibu yang baru melahirkan tapi ia tak mau mengasuh
atau membesarkannya karena satu dan lain alasan, ia pun akan meminta
bantuan rumah sakit, dan rumah sakit kemudian yang akan menghubungi Door of Hope.
Pihak National Adoption Coalition of South Africa
(NACSA) menyebutkan bahwa tahun 2010, ada sekitar 3.500 bayi malang
yang tak diinginkan atau ditelantarkan. Belum ada info terbaru apakah
angka tersebut naik atau turun. Namun, NACSA meyakini jumlah bayi malang
yang ditelantarkan di Afrika Selatan terus meningkat setiap tahunnya.
Priscilla Ratsela, seorang petugas berusia 33 tahun di Door of Hopemengaku
dirinya menangis haru saat pertama kali melihat seorang bayi dimasukkan
di dalam baby bin. "Saat aku pertama kali datang ke sini dan kira-kira
seminggu kemudian ada bayi yang dimasukkan dalam loket, aku menangis.
Air mata mengalir begitu deras begitu saja, betapa teganya seseorang
memasukkan bayi dalam loket seperti itu. Tapi ada catatan di dekat bayi
itu isinya, 'Aku mencintaimu, anakku'.
Sungguh mengharukan, bagiku itu
sesuatu yang tak berperikemanusiaan, bagaimana bisa seseorang tega
melakukan itu kepada seorang anak," paparnya. Tapi kemudian seiring
berjalannya waktu, Priscilla menemukan kebahagiaan tersendiri saat
merawat bayi-bayi di sana. Ada sebuah anugerah tersendiri bisa ikut
merawat dan mengasuh bayi-bayi tersebut.
Kita doakan semoga
yayasan Door of Hope bisa terus menjalankan misinya dengan baik, ya
Ladies. Dan juga semoga jumlah bayi malang yang ditelantarkan bisa terus
berkurang ke depannya.
Posting Komentar