Tawa Ahok-Djarot
Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat menerima kekalahan dalam Pilkada DKI 2017.
Mereka rela menyerahkan jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI nantinya kepada Anies Baswedan- Sandiaga Uno.
Sikap itu ditunjukkan Ahok- Djarot ketika menggelar jumpa pers di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (19/4/2017) sore.
Ketika itu, Ahok- Djarot bersama tim suksesnya menyikapi hasil hitung cepat Pilkada DKI putaran kedua.
Hitung cepat berbagai lembaga menunjukkan hasil yang relatif jauh. Ahok- Djarot memperoleh sekitar 42 persen, sementara Anies-Sandi sekitar 58 persen.
Ahok- Djarot tersenyum begitu muncul di hadapan para wartawan sekitar pukul 17.10 WIB.
Tampak hadir Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta Djan Faridz, Sekjen DPP Golkar Idrus Marham, politisi Golkar Nusron Wahid, Ketua Tim Sukses Prasetyo Edi Marsudi dan tokoh lainnya.
Ahok sempat tertawa ketika diminta pindah tempat duduk, lalu kembali di bangku awal.
Jumpa pers itu dibuka Politisi PDI Perjuangan Aria Bima. Tanpa banyak bicara, ia langsung mempersilahkan Ahok- Djarot untuk menyampaikan sikap.
Djarot mengakui kekalahan dari pasangan Anies-Sandi, berpegang pada hasil hitung cepat.
"Saya ucapkan selamat kepada beliau sambil kita menunggu nanti hasil penghitungan secara real count KPU DKI," ucap Djarot pada awal-awal pidato, disambut tepuk tangan para pendukungnya.
Djarot berpesan, semua pihak bisa menahan diri dan menjaga kebersamaan.
Ia mengapresiasi warga DKI yang sudah menggunakan hak suaranya hingga menciptakan suasana aman dan damai.
Dalam pidatonya, Djarot berkali-kali menekankan soal ketenangan jiwa dalam menyikapi apapun.
"Jiwa yang tenang akan mempu hilangkan seluruh dendam, seluruh amarah, nafsu angkara murka," ucap Politisi PDI Perjuangan itu.
Di sela pidato Djarot, Ahok sempat berbincang dengan Djan Faridz yang berdiri di sampingnya. Dalam perbincangan itu, Ahok sempat tertawa.
Ketika diberi kesempatan bicara, Ahok mengawali dengan ucapan terima kasih kepada polisi, TNI, KPU, Bawaslu, para ketua parpol pendukung, relawan dan media yang sudah mendukung jalannya Pilkada DKI.
"Kami harapkan kedepan kami ingin semua lupakan persoalan selama
kampanye Pilkada. Karena Jakarta rumah kita bersama. Kita harus bangun
bersama," pesan Ahok.
"Kepada pendukung kami, kami mengerti pasti sedih kecewa, tapi ngga
apa-apa. Percayalah kekuasaan itu Tuhan yang kasih, Tuhan yang ambil,"
tambahnya.
"Tak ada seorang pun bisa menjabat tanpa seizin Tuhan. Semua ngga usah terlalu dipikirkan," katanya lagi.
Ahok kembali menyingung kekalahannya dalam Pilgub Bangka Belitung 2007.
"Saya sampaikan waktu itu kepada pendukung saya, jangan sedih. Tuhan
selalu tahu yang terbaik. Kekuasaan itu selalu dari Tuhan," kata Ahok.
"Ehh, aku jadi Gubernur DKI. Kan lebih lumayan," kata Ahok sambil tertawa. Djarot yang berdiri disampingnya pun ikut tertawa.
Ahok berjanji akan bekerja cepat menyelesaikan pekerjaan rumahnya hingga akhir masa jabatannya pada Oktober 2017.
Ia sadar tidak bisa memenuhi seluruh janji kampanyenya dulu ketika berpasangan dengan Joko Widodo. Ahok berharap Anies-Sandi bisa melunasinya.
"Selamat kepada Pak Anies dan Pak Sandi dan seluruh timses pendukung.
Kita semua sama. Kita ingin Jakarta baik karena Jakarta rumah kita
bersama," ucap Ahok menutup pidatonya.
Posting Komentar